Memahami cedera lepuh, memar & cara penanggulangannya secara sederhana saat melakukan aktivitas fisik dlm kehidupan sehari-hari dengan tepat

Cedera Lepuh

Kulit melepuh adalah kondisi ketika kulit menggelembung akibat penumpukan cairan di lapisan kulit. Gelembung ini dapat berisi darah, serum atau cairan bening dari darah, bahkan nanah. Jumlah gelembung di kulit tersebut bisa hanya satu atau banyak

A. Luka Lepuh Bukan Karena Infeksi

  • Luka bakar yang disebabkan kulit terkena benda bersuhu panas, paparan bahan kimia, paparan sinar ultraviolet.kimia, paparan sinar ultraviolet.
  • Cedera karena kulit bergesekan dengan benda, misalnya sepatu yang kekecilan tanpa menggunakan kaos kaki.
  • Gigitan serangga
  • Penyakit autoimun dan penyakit kulit langka.

B. Luka Lepuh Karena Infeksi

  • Impetigo, infeksi yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus.
  • Herpes simplex, infeksi yang disebabkan oleh virus herpes simplex.
  • Kurap, infeksi yang disebabkan oleh jamur Trichophyton, Epidermophyton, dan Microsporum.

Kudis

C. Bagaimana Cara Mengatasi Luka Melepuh?

Cara mengatasi luka melepuh tidak boleh sembarangan, sehingga harus memperhatikan penyebabnya terlebih dahulu.

Jika kulit melepuh akibat infeksi, orang yang mengalami luka harus mendapatkan obat dari dokter.
Jika melepuh akibat tersiram air panas atau gesekan, baca langkah-0langkah berikut:

  • Bersihkan bagian kulit yang melepuh dengan air dan sabun yang lembut,
  • Berikan kompres dingin agar bengkak dan nyeri berkurang,
  • Jangan memecahkan gelembung lepuh pada kulit,
  • Tempelkan perban atau kain kasa bersih di bagian yang lepuh.

Setelah luka lepuh diatasi, orang yang mengalami luka lepuh harus menghindari penyebab lepuhan.

Usahakan jaga kebersihan tangan atau kaki setiap selesai melakukan aktivitas, dan gunakan pelindung ketika memegang benda bersuhu panas.

Belajar yang giat dan pantang menyerah ya Arum

Cedera Memar

Apa itu Memar?

Lebam atau memar adalah perubahan yang terjadi pada warna kulit akibat pecahnya pembuluh darah kecil (pembuluh kapiler) di bawah kulit. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya cedera traumatis yang dipicu oleh luka sayatan atau benturan.

Pada kondisi memar, pecahnya pembuluh darah hanya terjadi di bagian dalam kulit, sehingga darah yang keluar dari pembuluh akan menumpuk di bawah permukaan kulit dan menimbulkan bercak warna kemerahan, keunguan, atau kebiruan pada permukaan kulit.

Jenis Memar

Berdasarkan bentuk dan penyebabnya, memar terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:

  • Black eye/racoon eyes/periorbital hematoma: Memar di area sekitar mata yang terbentuk akibat trauma hantaman benda keras atau adanya perdarahan pada tulang tengkorak yang menopang bagian bawah otak.
  • Senile purpura: Jenis memar ini disebabkan oleh kulit yang kering, menipis, dan rentan terluka karena penuaan.
  • Petechiae: Jenis memar yang satu ini ditandai dengan titik-titik merah kecil di permukaan kulit.
  • Purpura: Seseorang mengalami jenis memar ini ketika ada perdarahan ringan di bagian bawah kulit. Purpura berukuran lebih besar daripada petechiae.
  • Hematoma: Memar jenis ini biasanya disertai dengan pembengkakan dan rasa nyeri. Hematoma disebabkan oleh cedera atau benturan keras di kulit. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi tanpa sebab yang jelas sebelumnya.

Penyebab Memar

Memar dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Namun, beberapa faktor paling umum yang menjadi penyebab memar adalah sebagai berikut:

  • Benturan: Sebagian besar kasus memar terjadi atau dipicu oleh cedera akibat benturan, keseleo, atau kecelakaan.
  • Faktor usia: Meski dapat terjadi pada siapa saja, memar lebih banyak dialami oleh lansia karena kondisi kulit dan jaringan penyokong pembuluh darahnya semakin tipis. Di samping itu, lansia juga lebih rentan terjatuh.
  • Konsumsi obat-obatan pengencer darah.
  • Kekurangan vitamin tertentu, salah satunya vitamin K yang berperan penting dalam proses pembekuan darah. Rendahnya kadar vitamin K dapat menyebabkan tubuh lebih rentan lebam.

Selain dipicu oleh beberapa faktor di atas, memar juga bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas. Kondisi ini perlu diwaspadai karena bisa menjadi tanda-tanda adanya kelainan darah. Beberapa kondisi yang sering kali menjadi penyebab memar tanpa sebab di antaranya:

  • Hemofilia.
  • Penyakit Von Willebrand (kelainan darah yang menyebabkan darah tidak bisa menggumpal dengan baik).
  • Penyakit defisiensi faktor II,V, VII atau X.
  • Trombositopenia (kekurangan kadar trombosit).
  • Leukemia.
  • Idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP).
  • Disseminated intravascular coagulation (DIC).

Gejala Memar

Gejala memar umumnya terlihat dari adanya perubahan pada warna kulit menjadi kemerahan, lalu berubah kebiruan atau menjadi ungu gelap setelah beberapa jam. Perubahan warna ini muncul sebagai bercak di bagian tubuh tertentu. Biasanya, memar akan disertai rasa nyeri saat disentuh.

Setelah beberapa hari, bercak memar tersebut akan berubah warna menjadi kekuningan atau kehijauan. Kondisi ini menandakan bahwa memar/lebam tersebut sudah mulai sembuh dan akan memudar dengan sendirinya. Berbeda dengan luka, memar tidak menimbulkan kerusakan kulit, sehingga tidak berisiko infeksi.

Sementara itu, beberapa gejala yang perlu diwaspadai akibat memar adalah sebagai berikut:

  • Memar membengkak dan nyeri meski hanya disebabkan oleh cedera ringan.
  • Ukuran memar cukup besar.
  • Lebam memerlukan waktu lebih lama untuk memudar.
  • Memar muncul dalam jumlah banyak namun tanpa penyebab yang jelas.
  • Mengalami perdarahan lebih lama setelah cedera atau terluka.

Cara Mengobati Memar

Memar akibat cedera ringan biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 2–4 minggu. Namun, terdapat beberapa cara menghilangkan memar yang bisa dilakukan agar luka memar lebih cepat memudar, yaitu:

1. Beristirahat

Apabila mengalami bengkak dan nyeri akibat memar, penderita disarankan untuk mengistirahatkan bagian yang memar. Batasi aktivitas yang melibatkan bagian tubuh tersebut agar bengkak dan nyeri tidak semakin parah.

2. Memberikan Kompres Dingin

Kompres dingin bisa digunakan untuk mengatasi memar yang baru saja terjadi. Caranya yaitu dengan membungkus es batu pada kain atau handuk, kemudian tempelkan pada memar selama 15–20 menit. Mengompres menggunakan air es pada daerah yang memar berguna untuk mengurangi bengkak dan nyeri serta menyempitkan pembuluh darah yang cedera agar memar tidak semakin meluas.

3. Membebat Luka

Cara mengobati memar berikutnya bisa juga dengan membebat bagian yang memar menggunakan perban elastis, namun jangan terlalu kencang. Tujuan membalut memar adalah mencegahnya agar pembengkakan tidak semakin parah serta meringankan rasa nyeri.

4. Mengompres Air Hangat

Salah satu cara alami mengatasi rasa sakit akibat memar adalah memberikan kompres air hangat. Namun, berbeda dengan kompres dingin, cara ini sebaiknya dilakukan dua hari setelah memar dikompres dingin. Tujuannya yaitu untuk meningkatkan aliran darah, sehingga pembekuan darah dapat diserap lebih cepat dan warna memar akan memudar.

5. Mengonsumsi Obat Anti Nyeri

Apabila berbagai cara di atas dirasa kurang membuahkan hasil, sebaiknya penderita segera berkonsultasi dengan dokter. Biasanya, dokter akan meresepkan obat anti nyeri untuk mengurangi rasa nyeri akibat memar.