Acara super keren kumpul-kumpul para SMART Netizen Probolinggo digelar di Gending, Probolinggo beberapa waktu yang lalu. Hadir anak-anak muda pengurus grup Info Lantas & Kriminal Probolinggo (ILKPRO), anak-anak muda Saka Bhayangkara, para operator Senkom Mitra Polri, opisboi Kraksaan[dot]COM, admin fanpage Probolinggo, dan Kapolres Jaman NOW AKBP Fadly Samad.
Dalam acara itu, ada paparan menarik yang disampaikan Agung Wiendarto, seorang rakyat jelata aktif di sosmed dari Paiton, Probolinggo. Agung menguraikan DOPAMINE, suatu senyawa kimia organik yang terdapat pada otak manusia yang potensial pengaruhi perilaku tiap netizen dalam update status di media sosial.
“Dopamine ini adalah neurotransmiter, senyawa kimia yang dilepaskan neuron sel syaraf untuk pancarkan sinyal ke sel syaraf lainnya. Dopamine memicu rasa bahagia, menyebabkan naiknya motivasi, atas suatu kejadian yang dialami manusia. Seperti saat kita menerima hadiah, pujian, atau saat kita mendapatkan LIKE atau JEMPOL.” papar Agung.
“Netizen yang tidak menyadari kehadiran DOPAMINE ini, saat JEMPOL yang diterimanya menurun, DOPAMINE nya meningkat. Memicu motivasi netizen untuk mencari cara bagaimana posting nya diLIKE atau dikomentari banyak orang.
(Baca: Kapolres Jaman NOW itu Ternyata Seperti Ini )
Bagi Warga NET yang kreatif dan memiliki wawasan NETIKET ~ yaitu etika dalam internet ~ maka dia akan kreatif membuat postingan baru yang menarik. Namun bagi Warga NET yang baru pegang HP Android, atau belum tahu soal etika dalam media sosial, DOPAMINE memicu dia pilih postingan netizen lain yang menurut dia bagus, mengharukan, mencengangkan, mengerikan, untuk di forward ke teman-temannya – ke grup-grup FB, ke grup-grup WhatsApp tanpa proses cek ulang, atau mencari referensi lain untuk memastikan kebenarannya.
Andai postingannya menarik, positif, tidak masalah. Namun akan berpotensi masalah tatkala postingannya memuat konten porno, foto korban kecelakaan yang posisinya mengenaskan tanpa di blur, foto banjir yang terjadi 5 jam yang lalu yang semestinya sudah surut namun tetap dia muat dengan pengantar “lebih baik terlambat dari pada tidak upload”. Juga HOAX foto letusan Gunung saat gunungnya masih dalam status siaga.”
Lebih lanjut Agung memaparkan bahwa, “Jika kita menyadari kehadiran DOPAMINE ini dalam status medsos yang teman kita, atau orang lain, setidaknya kita paham, bahwa teman kita dalam pengaruh DOPAMINE nya. Jadi kita tak perlu bersitegang tentang konten yang dipostingnya, tapi kita tenangkan dia untuk menurunkan kadar DOPAMINEnya.
Disinilah letak pentingnya peran Admin-admin Grup Facebook yang berbakti pada Nusa dan Bangsa, yang walaupun tetap mengedepankan kebebasan berpendapat, menjaga agar postingan member Grup nya tetap positif, informatif, bermanfaat, mempererat persaudaraan seBangsa se Tanah Air “, imbuh Agung.
Dalam kesempatan yang sama, Agung memperkenalkan tag line untuk menghadapi trafik media sosial terkait pilkada tahun depan. Tag line kreasi Agung Wiendarto yang memiliki akun IG @gungarts ini mengajak untuk menjaga persaudaraan sesama Warga Probolinggo:
pelean olle bhidheh
tapeh setretanan pagghun jegeh
Wah jadi pengen pakai kaos ini deh Pak..!
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.